Kanker dan Pembangkangan Sel

Kanker menggeser posisi penyakit jantung sebagai pembunuh nomor satu di dunia dan menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh penduduk dunia. Setidaknya, setiap hari ada 20 orang meninggal disebabkan oleh kanker. Pada penderita, kanker paru-paru menjadi penyebab kematian utama bagi para pria dan kanker serviks menjadi  pembunuh nomor satu bagi para wanita.

Biasanya, sel kanker ini muncul dikarenakan oleh kebiasaan buruk yang dilakukan sehingga mampu memicu aktifnya sel kanker. Semisal kebiasaan merokok yang tak hanya akan merusak diri sendiri, namun juga orang lain. Oleh karena itu, bukan hanya sekadar slogan jika dalam bungkus rokok kita bisa mendapati kalimat “Merokok membunuhmu”. Namun solgan ini tak lantas tampak menakutkan bagi para pecandunya, justru terdengar amat romantis dan menggiurkan.

Sel kanker bekerja amat perlahan dan bahkan tanpa disadari oleh si penderita karena tidak menimbulkan efek apa-apa. Gejala kanker seringkali terdeteksi ketika sudah terlanjur mencapai tahap stadium akhir, yang artinya harapan untuk kesembuhan sudah amat jauh. Jalan operasi dan kemoterapi terbukti tidak mampu membuang habis sel-sel kanker yang sudah menjalar, bahkan justru menimbulkan efek buruk pada sel yang sehat, semisal kerontokan rambut dan kulit yang mengeriput.

Cara Kerja Kanker

Kanker berkembang dalam tiga tahap yang disebut inisiasi, promosi, dan progresi. Jika bisa diperbandingkan, perkembangan kanker ini ibarat kita menanam rumput. Inisiasi adalah penanaman benih, promosi adalah benih mulai hidup, dan progresi adalah rumput mulai menyebar.

Dalam proses inisiasi, seringkali dipicu oleh sebuah zat yang kita sebut karsinogen. Zat ini terdapat di mana saja, baik itu dalam makanan, air, maupun udara. Dalam makanan, zat-zat karsinogen terdapat pada pemanis, pewarna dan pengawet makanan sintesis/buatan, serta dalam penyedap rasa, zat-zat sisa penyemprotan hama tanaman, dan jamur pada jenis makanan tertentu. Dalam air bisa melalui pencemaran sampah, pupuk kimia, maupun limbah pabrik. Dalam udara bisa saja melalui polusi asap kendaraan, asap pembakaran, dan – seperti telah disebutkan tadi – berasal dari asap rokok.

Zat karsinogen ini secara genetis akan memutasi sel normal menajdi sel rawan-kanker dengan merusak DNA-nya. Sel-sel rusak ini akan memperbanyak diri dan menjadi sebuah sel kanker. DNA merupakan informasi dasar dari tubuh kita yang tersimpan di dalam sel. Jika DNA ini sudah rusak, maka informasi dalam tubuh kita pun akan berubah. Maka dalam kasus tertentu, penyakit kanker ini bisa diturunkan kepada keturunan kita.

Pembangkangan Sel

Di dalam tubuh kita ada sebuah jaringan terkecil yang tersusun atas milyaran bahkan trilyunan sel. Uniknya, sel-sel ini seolah bekerja dan dikendalikan berdasarkan “perintah” melalui kode-kode genetika pada bagian inti sel yang kita sebut sebagai DNA. Mekanisme sel ini amatlah rapi dan canggih sehingga jika diibaratkan sebuah mesin, maka manusia membutuhkan ruang pabrik raksasa untuk menampung trilyunan mesin-mesin canggih tersebut.

Dalam pengamatan lebih lanjut, setiap sel ini akan terdiri dari atom-atom sebagai unsur terkecil yang menyusun setiap materi di dunia ini, termasuk tubuh kita. Dan jika diperhatikan, ternyata setiap atom memiliki putaran yang sama persis seperti ketika kita melakukan thawaf mengelilingi ka’bah, berputar melawan arah jarum jam.

Seperti telah Allah sebutkan dalam firman-Nya.

  1. langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. Al-Isra’:44)

Kita telah diciptakan sesuai dengan “standar pabrik” yang telah ditetapkan oleh allah SWT. namun, terkadang kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan dalam hidup telah mengubah standar tersebut, bahkan merusaknya.

Oleh karena DNA merupakan jalinan informasi yang ada dalam tubuh kita, maka sudah selayaknya kita menjaganya dari segala macam yang membahayakannya. Jika DNA ini telah rusak, salah satunya oleh sela kanker, maka sel-sel yang ada dalam tubuh kita bisa saja berubah menjadi sebuah mesin yang sangat merusak dan membahayakan.

Sebagai salah satu contoh adalah kanker yang menyerang sistem pencernaan yang disebabkan oleh pola makan yang tidak benar. Rasulullah telah mencontohkan sebuah pola makan yang baik dan benar. Salah satunya adalah anjuran untuk makan sebelum merasa sangat lapar dan menyudahi makan sebelum terlalu kenyang. Meskipun sanad hadis ini dhaif (lemah), namun secara medis pola makan seperti ini memiliki manfaat yang baik bagi tubuh kita.

Dalam kenyataannya, terkadang kita tidak mengindahkan aturan ini dan cenderung menyepelekan. Kita akan dengan sengaja menunda-nunda makan dengan alasan “masih kenyang”. Padahal tubuh kita sudah memiliki jam-jam tertentu, kapan harus mengolah makanan, kapan harus beristirahat. Kemudian kita belum akan menyudahi makan sebelum benar-benar merasa kenyang sehingga asupan yang diterima tubuh kita akan berlebihan. Hal ini tentu saja akan memberatkan organ pencernaan kita.

Nah, jika hal ini terus menerus kita lakukan, ditambah lagi kita sering memakan makanan yang mengandung zat pemicu kanker, maka lama-kelamaan sel-sel sehat dalam seluran pencernaan akan berubah menjadi sel jahat yang tentu saja perlahan-lahan akan merusak tubuh kita.

Dengan kata lain, kita sendiri yang mengajarkan dan membiasakan sel-sel tubuh kita untuk membangkang aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT sehingga dapat dengan mudah sel-sel tersebut berubah menjadi sel jahat dan tentu saja akan mempengaruhi kesehatan dan kepribadian serta tingkah laku seseorang.

Bisa Disembuhkan

Sel kanker memang sangat berbahaya. Namun bukan berarti semua kerusakan ini tidak bisa diperbaiki selama belum menjadi sesuatu yang merusak. Seorang doktor dari Inggris mengatakan bahwa hanya karena seseorang memiliki gen untuk sebuah penyakit, tidak berarti mereka ditakdirkan akan mengidap kanker.

Belakangan ini sedang ramai orang melakukan terapi zikir untuk penyembuhan kanker. Dalam bukunya “Zikir Menyembuhkan Kankerku” Prof. Dr. Amin memaparkan bagaimana sel kanker stadium-4 yang menyerangnya mampu berkurang dan bahkan sembuh total dengan hanya menerapkan terapi zikir, tanpa obat-obatan. Padahal beliau sudah divonis hanya akan memiliki umur paling lama satu tahun dan sudah mendapat jadwal untuk operasi dan kemoterapi.

Berbagai penelitian terbaru pun mengungkapkan bahwa lantunan zikir dan ayat-ayat Al Quran mampu memancarkan gelombang yang mampu memperbaiki setiap sel tubuh kita yang rusak. Oleh karena itu, disarankan bagi kita untuk berzikir dan membaca ayat Al Quran dengan suara yang minimal mampu kita dengar sendiri supaya setiap sel dalam tubuh kita juga mendapat pancaran kebaikan.

  1. dan Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar kebenaran yang diyakini. (QS. Al-Haaqqah: 51)

Allah Sebaik-baik Tempat Kembali

Allah adalah pusat kehidupan. Kita berasal dari Allah (minallah), kita dan segala yang ada dalam diri kita hanyalah milik Allah (lillah), kita mampu menjalani kehidupan di dunia ini semata-mata dengan bantuan Allah (billah), bersama Allah pula (ma’allah) kita mampu melakukan segala aktifitas kita selama hidup di dunia ini, dan pada akhirnya kita semua akan kembali kepada Allah (ilallah).

Oleh karena seluruh sistem yang berlaku dalam hidup kita, termasuk yang terdapat dan berjalan dalam tubuh kita, maka sudah sepantasnya kita kembali dalam “aturan-aturan” yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Agar hidup dan kehidupan kita terhindar dari segala macam perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Allah telah mengingatkan kita dalam firman-Nya.

  1. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar-Ra’d: 28)
  2. karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (QS. Al-Baqarah: 152)

Manusia memiliki lima unsur dalam dirinya, yaitu fisik, ruh, nafsu, akal, dan hati (qalb). Dari kelima unsur tersebut, hati merupakan unsur yang paling penting. Rasulullah mengingatkan kita dalam sebuah hadisnya yang berbunyi, “Ketahuilah bahwa di dalam tubuh kita ada segumpal darah/daging. Jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik, jika ia rusak, maka seluruh tubuh pun akan ikut rusak. Ketahuilah, bahwa ia adalah hati.” (H.R. Muslim)

“Lihatlah dirimu, kerajaan Tuhan ada di dalam hatimu,” ujar para ilama tasawuf.

Oleh karena itu, ada beberapa kiat yang bisa lakukan untuk merawat hati kita. Pertama adalah bertobat dengan sungguh-sungguh. Kedua, qanaah atau merelakan dan menerima setiap ketetapan yang diberikan Allah SWT. Ketiga, Zuhd AdDunya atau menekan keinginan nafsu dunia. Keempat, mempelajari syariah. Kelima, memelihara sunah Nabi Saw. Keenam, tawakal atau menyerahkan diri sepenuhnya segala urusan kepada Allah SWT. Ketujuh, ikhlas. Kedelapan, ‘Uzlah atau bergaul dengan masyarakat dengan tetap menjaga diri. Dan terakhir memperbanyak zikir, baik itu dengan hati, lisan, dan perbuatan.

“Salah satu kebahagiaan anak cucu Adam adalah keridaan atas apa yang Allah takdirkan padanya. Dan termasuk kesengsaraan anak cucu Adam adalah meninggalkan meminta kepada Allah dan juga kebencian atas apa yang Allah takdirkan baginya.” (Al Hadits)

 

Sumber:

  1. Al Quran
  2. Dr. Amin Syukur. “Zikir Menyembuhkan Kankerku”. Cetakan I, Juni 2007. Jakarta: PT Mizan Publika.
  3. Tan Shot Yen. “Saya Pilih Sehat dan Sembuh”. Cetakan VIII, Oktober 2012. Jakarta: Dian Rakyat.
  4. Colin Campbell, Ph.D. dan Thomas M. Campbell II. “The China Study: Rahasia Sehat Orang China”. Cetakan I, Juli 2013. Jakarta: Noura Books (PT Mizan Publika)

 

(Dimuat dalam Majalah Harsallakum Edisi 3 November 2015)

Tinggalkan komentar